Rabu, 12 Maret 2014

Pidato ttg INFAQ



Teks pidato
Manfaat Infaq
Assalamu’alaikum wr wb
Yang kami hormati, Ketua beserta Pengurus Yayasan Syajaratun Thayyibah Kebumen
Yang kami hormati, Pengasuh Pondok, Takmir masjid, panitia pelaksanaan pentasharufan zakat, infaq dan shadakah syajaratun Thayyibah Kebumen.
Yang kami hormati, para muzakki, dan para mustahik,hadirin hadirat jamaah pengajian dhuha masjid syajaratun thayyibah kebumen yang dimuliakan Allah swt.
Marilah pada pagi hari ini kita mengungkapkan rasa syukur kita atas segala nikmat Allah swt biqaulina… alhamdulillahirobil ‘alamin. Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung Muhammad saw. Terimakasih kami ucapkan kepada pembagi waktu yang telah memberikan kesempatan pada kami pribadi untuk tampil dalam acara pagi hari ini.
Hadirin yang berbahagia.
Berangkat dari awal surat Al Baqarah yang menjelaskan tentang orang yang bertaqwa yang diantaranya adalah mengeluarkan infaq, maka perkenankanlah saya sedikit menyampaikan tentang infaq. Infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam. ini berbeda dengan zakat dan shadaqah. Jika zakat ada nisabnya, infak tidak mengenal nisab. Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu (8 asnaf) maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua orangtua, anak yatim, dan sebagainya (Q.S. Al-Baqarah: 215).

ﺤﺼﻨﻮﺍ ﺃﻤﻮﺍﻠﻜﻢ ﺒﺎﻠﺰﻜﺎﺓ ﴿ﺃﻠﺤﺪﻴﺚ﴾
Artinya, jagalah hartamu dengan berzakat (al hadits). untuk menjaga harta bukan dengan gudang yang kokoh, satpam, dan penjaga, tetapi dengan zakat. Dalam Al Qura’n,perintah shalat selalu dirangkai dengan perintah zakat.
Infak dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (Q.S Ali Imran: 134). Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non materiil. Itulah perbedaan antara infaq, shadaqah dan zakat.
Hadirin yang berbahagia.
Berinfak adalah ciri utama orang yang bertakwa. Mau menafkahkan sebagian rezeki. Rezki adalah segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
Dengan berinfaq merupakan Ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya firman Allah swt dalam (al-Anfal:3-4),
šúïÏ%©!$# šcqßJÉ)ムno4qn=¢Á9$# $£JÏBur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZムÇÌÈ   y7Í´¯»s9'ré& ãNèd tbqãZÏB÷sßJø9$# $y)ym 4 ö
3. (yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami berikan kepada mereka.
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan sebenar-benarnya.
Dengan berinfak akan melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 261).
ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZムóOßgs9ºuqøBr& Îû È@Î6y «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y Ÿ@Î/$uZy Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ï軟Òム`yJÏ9 âä!$t±o 3 ª!$#ur ììźur íOŠÎ=tæ ÇËÏÊÈ  
261. perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan Termasuk juga disini, khususnya di pondok ini, membangun sarana ibadah, tempat wudlu misalnya, asrama santri, hadirin dapat menyaksikan pembangunan tempat wudlu dan asrama santri yang belum selesai, yang seperti ini yang perlu mendapatkan perhatian dari bapak ibu semua, dan lain-lain. Sudahkah bapak ibu turut berinfaq untuk pembangunan ini? sudah? Kalo sudah Alhamdulillah…. Mau lagi? Mau dapat pahala lagi? Alhamdulillah….
Ayat tadi jelas menunjukkan betapa Allah swt akan menggantikan apa yang telah saudara keluarkan di jalan Allah, apa yang anda infaqkan, sedekahkan, zakatkan, semua tidak ada yang sia-sia, sekecil apapun itu, Allah pasti akan memperhatikan dan memberikan komisinya nanti. Bayangkan saja, seandainya bapak ibu infaq Rp. 1.000,- maka menanam modal, berinvestasi yang menumbuhkan tujuh cabang, tujuh tangkai, sama saja 1000 x 7 = 7000. Masih ada komisi yang lebih besar lagi yang dijanjikan Allah swt. yaitu setiap cabangnya, akan menghasilkan 100. Hitung saja, Rp.1000 x 7 = Rp. 7000,- x 100 = Rp. 700.000,- itu Cuma baru seribu, seribu hadirin…!! Anda tinggal mengitung jika anda berinfaq puluhan bahkan ratusan atau jutaan rupiah. Tapi ingat!, dalam berinfaq, bersedekah, sebaiknya tidak perlu menghitung-hitung seperti itu, apa lagi sampai ria, bahkan sombong, na’udzubillahmin dzalik.! bahkan sebaiknya tangan kiri pun tidak tahu. Jangan seperti “Muhidin si haji dua kali” dalam sinetron.
Hadirin yang berbahagia, itu adalah gambaran tentang kemurahan Allah swt kepada manusia. Bukan berarti disini Allah berbisnis, bukan, tetapi ini adalah sebuah analogi, gambaran riil, motivasi, terutama bagi manusia yang suka berbisnis, yang mempertimbangkan sisi keuntungan dan kerugian. Ingat !, dalam akhir ayat tadi “Allah dapat melipat gandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki”. Komisi Investasi ini dapat “cair” di dunia maupun di akherat kelak, dan dapat berupa apa saja yang terbaik bagi kita. Allah bisa saja langsung membalas dalam waktu singkat, seminggu, sebulan, setahun, sepuluh tahun, atau pada anak cucu kita. Allah Maha Tahu apa yang terbaik bagi kita. Tapi  ingatlah bahwa keridloan Allah adalah yang utama, keridloan Allah adalah pantai idaman kita dalam berlayar mengarungi samudra kehidupan ini.
Ma’asiral muslimin wal muslimat rakhimakumullah
Banyak orang yang berbicara dan menganjurkan untuk infaq, sadakoh, bahkan menarik zakat, tapi dirinya sendiri tidak. Yang kita butahkan sekarang ini untuk membangun dan memberdayakan umat Islam adalah keteladanan. Keteladan merupakan dakwah konkrit, nyata, tanpa perlu berucap banyak kata (do more talk less), tapi dengan tindakan nyata dan sesuai dengan konteks, dakwah bil chal.  Selain itu, diantaranya adalah kesungguhan dan ketulusan hati untuk ikut andil dalam membangun bangsa dan agama ini. Tentunya juga dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan keahlian dan bidangnya.
Demikianlah kiranya yang dapat saya sampaikan, burung Irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terimakasih, kupat kecemplung santen, sedaya lepat nyuwun pangapunten, kalau ada sumur di ladang bolehlah kita menumpang mandi, kalo ada umur yang panjang, inyaallah bisa ketemu lagi.
Wassalamu’alaikum wr wb

Tidak ada komentar:

Posting Komentar