Teks
pidato
Manfaat
Infaq
Assalamu’alaikum
wr wb
Yang
kami hormati, Ketua beserta Pengurus Yayasan Syajaratun Thayyibah Kebumen
Yang
kami hormati, Pengasuh Pondok, Takmir masjid, panitia pelaksanaan pentasharufan
zakat, infaq dan shadakah syajaratun Thayyibah Kebumen.
Yang
kami hormati, para muzakki, dan para mustahik,hadirin hadirat jamaah pengajian
dhuha masjid syajaratun thayyibah kebumen yang dimuliakan Allah swt.
Marilah pada pagi hari ini kita
mengungkapkan rasa syukur kita atas segala nikmat Allah swt biqaulina… alhamdulillahirobil ‘alamin.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita Nabi Agung
Muhammad saw. Terimakasih kami ucapkan kepada pembagi waktu yang telah
memberikan kesempatan pada kami pribadi untuk tampil dalam acara pagi hari ini.
Hadirin yang berbahagia.
Berangkat
dari awal surat Al Baqarah yang menjelaskan tentang orang yang bertaqwa yang
diantaranya adalah mengeluarkan infaq, maka perkenankanlah saya sedikit
menyampaikan tentang infaq. Infak berarti mengeluarkan sebagian dari
harta atau pendapatan/penghasilan untuk suatu kepentingan yang diperintahkan
ajaran Islam. ini berbeda dengan zakat dan shadaqah. Jika zakat ada nisabnya,
infak tidak mengenal nisab. Jika zakat harus diberikan pada mustahik tertentu
(8 asnaf) maka infak boleh diberikan kepada siapapun juga, misalnya untuk kedua
orangtua, anak yatim, dan sebagainya (Q.S. Al-Baqarah: 215).
ﺤﺼﻨﻮﺍ ﺃﻤﻮﺍﻠﻜﻢ ﺒﺎﻠﺰﻜﺎﺓ ﴿ﺃﻠﺤﺪﻴﺚ﴾
Artinya, jagalah
hartamu dengan berzakat (al hadits). untuk menjaga harta bukan dengan gudang
yang kokoh, satpam, dan penjaga, tetapi dengan zakat. Dalam Al Qura’n,perintah
shalat selalu dirangkai dengan perintah zakat.
Infak
dikeluarkan oleh setiap orang yang beriman, baik yang berpenghasilan tinggi
maupun rendah, apakah ia di saat lapang maupun sempit (Q.S Ali Imran: 134).
Pengertian sedekah sama dengan pengertian infak, termasuk juga hukum dan
ketentuan-ketentuannya. Hanya saja, jika infak berkaitan dengan materi, sedekah
memiliki arti lebih luas, menyangkut hal yang bersifat non materiil. Itulah
perbedaan antara infaq, shadaqah dan zakat.
Hadirin yang
berbahagia.
Berinfak
adalah ciri utama orang yang bertakwa. Mau menafkahkan sebagian rezeki. Rezki
adalah segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah
memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada
orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang
fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
Dengan
berinfaq merupakan Ciri mukmin yang sungguh-sungguh imannya firman Allah swt
dalam (al-Anfal:3-4),
úïÏ%©!$# cqßJÉ)ã no4qn=¢Á9$# $£JÏBur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZã ÇÌÈ y7Í´¯»s9'ré& ãNèd tbqãZÏB÷sßJø9$# $y)ym 4 ö
3.
(yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari
rezki yang Kami berikan kepada mereka.
4. Itulah orang-orang yang
beriman dengan sebenar-benarnya.
Dengan
berinfak akan melipatgandakan pahala di sisi Allah (al-Baqarah: 261).
ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZã óOßgs9ºuqøBr& Îû È@Î6y «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y @Î/$uZy Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ïè»Òã `yJÏ9 âä!$t±o 3 ª!$#ur ììźur íOÎ=tæ ÇËÏÊÈ
261.
perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan
hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir benih yang
menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat
gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)
lagi Maha mengetahui.
Pengertian menafkahkan harta di jalan
Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah
sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan Termasuk juga disini, khususnya di pondok
ini, membangun sarana ibadah, tempat wudlu misalnya, asrama santri, hadirin
dapat menyaksikan pembangunan tempat wudlu dan asrama santri yang belum
selesai, yang seperti ini yang perlu mendapatkan perhatian dari bapak ibu
semua, dan lain-lain. Sudahkah bapak ibu turut berinfaq untuk pembangunan ini?
sudah? Kalo sudah Alhamdulillah…. Mau lagi? Mau dapat pahala lagi?
Alhamdulillah….
Ayat tadi jelas menunjukkan betapa
Allah swt akan menggantikan apa yang telah saudara keluarkan di jalan Allah,
apa yang anda infaqkan, sedekahkan, zakatkan, semua tidak ada yang sia-sia,
sekecil apapun itu, Allah pasti akan memperhatikan dan memberikan komisinya
nanti. Bayangkan saja, seandainya bapak ibu infaq Rp. 1.000,- maka menanam
modal, berinvestasi yang menumbuhkan tujuh cabang, tujuh tangkai, sama saja
1000 x 7 = 7000. Masih ada komisi yang lebih besar lagi yang dijanjikan Allah
swt. yaitu setiap cabangnya, akan menghasilkan 100. Hitung saja, Rp.1000 x 7 =
Rp. 7000,- x 100 = Rp. 700.000,- itu Cuma baru seribu, seribu hadirin…!! Anda
tinggal mengitung jika anda berinfaq puluhan bahkan ratusan atau jutaan rupiah.
Tapi ingat!, dalam berinfaq, bersedekah, sebaiknya tidak perlu
menghitung-hitung seperti itu, apa lagi sampai ria, bahkan sombong, na’udzubillahmin dzalik.! bahkan
sebaiknya tangan kiri pun tidak tahu. Jangan seperti “Muhidin si haji dua kali”
dalam sinetron.
Hadirin yang berbahagia, itu adalah
gambaran tentang kemurahan Allah swt kepada manusia. Bukan berarti disini Allah
berbisnis, bukan, tetapi ini adalah sebuah analogi, gambaran riil, motivasi,
terutama bagi manusia yang suka berbisnis, yang mempertimbangkan sisi
keuntungan dan kerugian. Ingat !, dalam akhir ayat tadi “Allah dapat melipat
gandakan bagi siapa saja yang Dia kehendaki”. Komisi Investasi ini dapat “cair”
di dunia maupun di akherat kelak, dan dapat berupa apa saja yang terbaik bagi
kita. Allah bisa saja langsung membalas dalam waktu singkat, seminggu, sebulan,
setahun, sepuluh tahun, atau pada anak cucu kita. Allah Maha Tahu apa yang terbaik
bagi kita. Tapi ingatlah bahwa keridloan
Allah adalah yang utama, keridloan Allah adalah pantai idaman kita dalam
berlayar mengarungi samudra kehidupan ini.
Ma’asiral
muslimin wal muslimat rakhimakumullah
Banyak orang yang
berbicara dan menganjurkan untuk infaq, sadakoh, bahkan menarik zakat, tapi
dirinya sendiri tidak. Yang kita butahkan sekarang ini untuk membangun dan
memberdayakan umat Islam adalah keteladanan. Keteladan merupakan dakwah
konkrit, nyata, tanpa perlu berucap banyak kata (do more talk less), tapi dengan tindakan nyata dan sesuai dengan
konteks, dakwah bil chal. Selain itu, diantaranya adalah
kesungguhan dan ketulusan hati untuk ikut andil dalam membangun bangsa dan
agama ini. Tentunya juga dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan keahlian
dan bidangnya.
Demikianlah kiranya yang dapat saya
sampaikan, burung Irian burung cendrawasih, cukup sekian dan terimakasih, kupat
kecemplung santen, sedaya lepat nyuwun pangapunten, kalau ada sumur di ladang
bolehlah kita menumpang mandi, kalo ada umur yang panjang, inyaallah bisa
ketemu lagi.
Wassalamu’alaikum wr wb
Tidak ada komentar:
Posting Komentar